ECONOMIC ZONE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI diharapkan menjadi bank berkapasitas global yang mampu membantu pelaku UMKM, pekerja migran Indonesia, dan diaspora.
“BNI mengemban tugas mulia, yakni menjadi bank asal Indonesia yang Go Global. Jaringan luar negeri yang telah terbangun, kini ditingkatkan kembali kapabilitasnya guna mendukung pertumbuhan ekonomi tidak hanya dalam negeri, melainkan dunia,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam siaran pers BNI di Jakarta, Kamis (7/7/22).
Dia berharap, BNI terus meningkatkan kualitas pelayanan, kapabilitas sumber daya manusia, serta daya saing khususnya dalam berkompetisi dengan bank – bank berkelas global.
“Kami harap, BNI juga terus mendorong UMKM naik kelas ke taraf internasional, serta menjaga pekerja migran yang menjadi agen pembangunan, lapangan pekerjaan, serta diaspora yang menjadi ujung tombak masuknya produk-produk Indonesia ke luar negeri,” tambahnya.
Komisaris Utama BNI, Agus Dermawan Wintarto Martowardojo menyampaikan, perseroan terus berfokus untuk melakukan lompatan positif dan transformasi yang menyeluruh dengan energi, sumber daya dan kapabilitas terbaik.
“Dengan semangat bersinergi, berkolaborasi, dan berkontribusi maka BNI mampu melakukan lompatan dan menjadi leader lembaga keuangan yang diperhitungkan dan kebanggaan negeri ini sebagaimana sejarah telah mengukir nama BNI di dunia perbankan Indonesia,” katanya.
Terkait pencapaian, Agus memaparkan sampai dengan Maret 2022, kinerja keuangan BNI terus membaik. Laba bersih tercatat sebesar Rp 4,3 triliun atau tumbuh sebesar 84% YoY. Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh NII yang tumbuh 2,3% YoY, fee based income yang tumbuh 18,8% YoY, serta pencapaian Loan recovery sebesar 103,5%, sehingga pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP tumbuh 11% YoY. Sementara itu, dengan upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif, BNI juga dapat mencatatkan kualitas kredit dengan baik.
“Kami juga mencatat pada periode Maret 2022 ini, total aset tumbuh 8,1% YoY, kredit tumbuh 5,9% YoY, serta Dana Pihak Ketiga mampu tumbuh hingga 8,4%, namun tetap dapat menekan cost of fund pada level 1,46%, yang merupakan posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menegaskan, sejak berdirinya, BNI terus aktif menjadi bagian dalam pembangunan perekonomian Indonesia. BNI juga mampu mengembangkan bisnis internasional ke berbagai negara, menjadi jembatan pasar global bagi Indonesia.
“76 tahun ini merupakan ajang pembuktian BNI sebagai Lembaga keuangan yang agile, mampu beradaptasi kala dihadapkan pada tantangan-tantangan baru, yang sejatinya apabila dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi peluang untuk meraih kesuksesan,” katanya.
Dia melanjutkan, BNI akan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas untuk dapat menjadi lembaga keuangan terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan.
Kami mengapresiasi yang setinggi kepada semua stakeholder baik pemerintah, karyawan, serta nasabah yang tetap konsisten mendukung BNI. Kami akan terus menjalankan fungsi dan peran kami untuk menjaga dan meningkatkan kinerja positif ekonomi nasional,” katanya.
Komentar