ECONOMIC ZONE - Di tengah kondisi industri yang disruptive, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi kuartal 1/2020 sebesar Rp34,19 triliun. Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) Perseroan tercatat Rp18,76 triliun dengan Laba Bersih sebesar Rp5,86 triliun.
“Pencapaian ini dikontribusi oleh Digital Business Telkomsel dan fixed broadband IndiHome sebagai mesin pertumbuhan Perseroan yang mencatatkan pertumbuhan masing-masing 16,3 persen dan 19,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (1/7).
Pada segmen Mobile, Telkom melalui entitas anak Telkomsel, mencatatkan pendapatan Rp15,83 triliun yang didorong oleh pendapatan Data dan Digital Services, dengan total kontribusi sebesar 70,6 persen dari total pendapatan Telkomsel atau meningkat dari kontribusi sebesar 61,4 persen di tahun lalu. Hal ini tidak lepas dari besarnya basis pelanggan sebesar 162,6 juta pelanggan, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 105,1 juta pelanggan. Rerata konsumsi layanan data juga meningkat signifikan 42,4% menjadi 6.533 MB per pelanggan, sehingga lalu lintas data juga terus meningkat 41,7% menjadi 1.996.842 Terabyte.
Dengan pertumbuhan trafik data yang demikian pesatnya, selama tiga bulan pertama di tahun 2020, Telkomsel telah membangun lebih dari 7.088 Base Transceiver Station (BTS) yang seluruhnya berbasis 4G. Hingga saat ini, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 219.323 unit dengan BTS 3G dan 4G/LTE mencapai lebih dari 169 ribu unit atau 77,1 persen dari total keseluruhan.
Layanan fixed broadband IndiHome terus mempertahankan kinerja yang semakin kuat dengan pendapatan sebesar Rp5,1 triliun. Jumlah pelanggan IndiHome pada kuartal pertama 2020 pun tumbuh 31,4% YoY menjadi 7,3 juta pelanggan. Sebagai upaya mempertahankan posisinya sebagai market leader, IndiHome telah mengeluarkan paket yang lebih terjangkau (affordable) untuk menyasar segmen pelanggan yang lebih luas lagi guna meningkatkan penetrasi fixed broadband di Indonesia. Di samping itu, IndiHome juga terus berupaya untuk menambah layanan digital serta konten-konten yang menarik.
“Kami memprioritaskan lini bisnis yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik, disertai upaya-upaya untuk memperoleh pendapatan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan margin profitabilitas dan menjaga pertumbuhan kinerja Perseroan yang sustainable ke depan,” kata Ririek Adriansyah.
Pada dasarnya Telkom memiliki portfolio bisnis yang beragam, sehingga tidak terlalu bergantung pada salah satu segmen bisnis. Jika terjadi pelemahan di salah satu segmen, maka akan diimbangi dengan pertumbuhan di segmen lainnya. Meski dalam kondisi persaingan yang ketat di industri telekomunikasi, Telkom terus membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed line guna menjamin pertumbuhan bisnis di masa depan.
“Dari nilai penyerapan belanja modal Perseroan di kuartal 1/2020 sebesar Rp3,7 triliun. Selain membangun infrastruktur broadband (digital connectivity), TelkomGroup secara intensif terus mengembangkan digital platform dan digital service sebagai value added dari core competency perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang,” terangnya.
Komentar