Fery Pradolo
Minggu, 22 September 2024 - 11:28 WIB

Pokémon GO City Safari: Jakarta Pacu Roda Perekonomian Lokal

Pokémon GO City Safari: Jakarta
Pokémon GO City Safari: Jakarta
Dummy

ECONOMIC ZONEPokémon GO City Safari: Jakarta, puncak acara dari Pikachu's Indonesia Journey mendarat di Jakarta usai menyambangi Bali, Surabaya, dan Yogyakarta pada paruh pertama 2024. Acara yang berlangsung di PIK Avenue dan Community Park PIK2 pada 21 hingga 22 September ini merupakan sinergi antara Niantic, Inc., The Pokémon Company, AKG Entertainment, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam mendukung sektor pariwisata domestik.

Jakarta adalah kota pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah acara ini sejak format City Safari diluncurkan pada 2023. Sebelumnya, acara dengan format serupa, yaitu Safari Zone terakhir kali diadakan di Asia Tenggara pada 2019, tepatnya di Singapura.

Vice President of Emerging Markets Niantic, Inc. Omar Tellez mengatakan “Selain menawarkan pengalaman imersif bagi pengunjung, kami juga berkomitmen untuk mempromosikan destinasi wisata lokal dan menarik wisatawan internasional dengan pengalaman yang istimewa.”

“Terdapat lebih dari 30 ribu pengunjung yang menghadiri Pikachu's Indonesia Journey di ketiga kota tersebut. Menariknya, 90% dari total pengunjung berasal dari luar negeri dan 10% adalah wisatawan domestik. Tiga negara yang menyumbang pengunjung asing terbanyak adalah AS, Taiwan, dan Jepang,” ungkap APAC Lead of Emerging Market Niantic, Inc. Refael Siregar.

Bukan hanya sekedar menghibur para penggemar Pokémon, Pikachu’s Indonesia Journey juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia. Refael mengatakan bahwa kehadiran wisatawan membuat bisnis lokal seperti hotel, restoran, dan toko-toko mengalami lonjakan pengunjung, sehingga membantu menggerakkan roda perekonomian setempat.

“Pikachu's Indonesia Journey di Bali pada 2 dan 3 Maret lalu berhasil menyumbang pendapatan sebesar USD 13,6 juta atau setara dengan Rp 212 miliar. Angka tersebut termasuk tambahan pajak sebesar USD 1,4 juta, atau setara Rp 23,4 miliar,” ujar Refael.