ECONOMIC ZONE - Bogor – Tenaga kesehatan di era digital ini memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan pemanfaatan teknologi digital. Masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan dapat terbantu dengan sumber daya tenaga kesehatan yang berkualitas serta dapat meningkatkan kepercayaan di bidang kesehatan.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan, Diah Aliefya, pada sambutannya mengatakan bahwa dalam memahami dan mengembangkan literasi digital, tenaga kesehatan dapat memanfaatkan teknologi secara efektif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat, dan mempercepat kemajuan dalam bidang medis.
“Indonesia memiliki tantangan geografis dan infrastruktur tertentu yang dapat menjadi hambatan dalam bidang kesehatan. Literasi digital menjadi kunci penting untuk memastikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi warga negara,” ungkap Diah dalam kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia di Kota Bogor, Senin (18/03/2024).
Diah juga mengharapkan bahwa untuk meningkatkan pemahaman literasi digital dalam mendukung transformasi digital sektor kesehatan di Indonesia, diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak di bidang kesehatan.
“Kami menyadari bahwa peran Kemenkominfo dalam mendorong literasi digital tidaklah cukup tanpa dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk lembaga profesi yang memiliki keahlian khusus dalam bidangnya masing-masing, seperti Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia,” ujarnya.
Ketua Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, Amirudin Supartono dalam sambutannya mengatakan bahwa, keterampilan literasi digital yang dikuasai oleh tenaga medis menjadi kunci dalam dalam memberikan perawatan berkualitas dan aman.
“Literasi digital tidak hanya mengacu pada kemampuan teknis seperti memahami, mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi kesehatan digital, tetapi juga pada kemampuan kritis untuk memilah informasi yang benar dan terpercaya dari berbagai sumber secara online,” tutur Amirudin.
Amirudin berharap tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat terus meningkatkan pemahaman tentang literasi digital yang kemudian dapat mengintegrasikannya ke dalam praktik kesehatan.
“Mari kita belajar bersama untuk menjadi lebih kompeten dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh era digital ini,” ucap Amirudin.
Pentingnya Literasi Digital untuk Dorong Pelayanan Kesehatan Profesi Gizi
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi mengenai bagaimana cara meningkatkan keahlian literasi digital profesi gizi yang dibawakan oleh Konsultan Gizi terkait Makanan, Gizi dan Kesehatan, Muhammad Nur Hasan Syah. Hasan menjelaskan bahwa seorang profesi gizi perlu meningkatkan kesadaran digital untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan digital sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien dan memberikan dampak positif kepada orang banyak.
“Hal yang tidak kalah penting adalah seorang profesi gizi itu harus memiliki kemampuan digital salah satunya dari segi keterampilan komunikasi. Berkomunikasi secara efektif dengan pasien akan meningkatkan tingkat retensi atau ketergantungan, sehingga dapat membina hubungan dan mempertahankan hubungan yang bermakna,” ungkap Hasan.
Menurut Hasan, ada hal lain yang perlu diperhatikan sebagai seorang profesional di bidang gizi khususnya di tenaga gizi dalam menjalankan praktek.
“Yang pertama adalah bagaimana kita melakukan segala sesuatu itu harus dan wajib berbasis sains yang memiliki bukti ilmiah, karena bukti ilmiah menjadi hal penting penting dalam mengurangi hoaks tentang isu kesehatan dan gizi. Selain itu seorang profesi gizi juga bisa memberikan edukasi kesehatan dan gizi yang valid untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi gizi,” tutur Hasan.
Kesimpulannya adalah, lanjut Hasan, dengan pemanfaatan teknologi digital dapat mendukung profesi gizi dalam melibatkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada praktik sehari-hari. Hasan juga mengharapkan profesi gizi dapat bekerjasama dengan berbagai ahli teknologi informasi untuk mengembangkan solusi inovatif dalam bidang kesehatan digital.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia yang diselenggarakan di Bigland Hotel International and Convention Hall Bogor dihadiri 50 peserta dari konsil gizi. Kegiatan ini berjalan hingga tanggal 21 Maret dengan menyasar 50 peserta dari konsil gizi, konsil konsil keterampilan fisik, konsil teknik biomedik, konsil kesehatan lingkungan, konsil keperawatan, konsil kebidanan, konsil psikologis klinis, konsil kefarmasian, konsil kesehatan masyarakat, konsil kesehatan tradisional, dan konsil keteknisian medis.
Komentar