Endang Muchtar
Kamis, 21 November 2024 - 10:22 WIB

Insights Mendalam Wärtsilä Mengenai Sistem Tenaga Listrik Berkelanjutan di Electricity Connect 2024

Direktur Bisnis Energi Australasia Wärtsilä Energy Kari Punnonen (Foto/dok Wärtsilä Energy/ECONOMICZONE)
Direktur Bisnis Energi Australasia Wärtsilä Energy Kari Punnonen (Foto/dok Wärtsilä Energy/ECONOMICZONE)
Dummy

ECONOMIC ZONE - Sektor energi memainkan peran strategis dalam pengurangan emisi dalam mendukung target emisi nol bersih di kawasan ASEAN. Sebagian besar negara ASEAN telah memulai program ini, dengan pengembangan energi terbarukan sebagai solusi utama. 

Wärtsilä Indonesia berbagi insights mendalam mengenai bagaimana kita dapat percepatan adopsi energi terbarukan dan solusi inovatif untuk menciptakan sistem tenaga listrik yang lebih berkelanjutan pada acara “Electricity Connect 2024”, hari ini, di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Kari Punnonen, Direktur Bisnis Energi Australasia, Wärtsilä Energy, menyatakan, “Banyak negara di ASEAN telah menetapkan target nol emisi bersih, dan sektor energi memainkan peran penting dalam mengurangi emisi. Energi terbarukan telah menjadi sumber listrik termurah di sebagian besar negara di seluruh dunia, dan untuk mencapai target, kita harus mempercepat penerapan energi terbarukan.”

Menurut Badan Energi Internasional, 25 GW tenaga surya dan angin harus ditambahkan setiap tahun di negara-negara ASEAN untuk mencapai target. Indonesia bersiap untuk mencapai emisi nol bersih dan berencana menambah 30 GW energi terbarukan pada tahun 2033 dan 58,6 GW pada tahun 2040, menurut rancangan RUPTL 2024-2033.

Kari menambahkan, “Gas akan berperan sebagai bahan bakar transisi utama, dengan tambahan kapasitas sebesar 9 GW pada tahun 2033 dan 20 GW pada tahun 2040. Dari sudut pandang Wärtsilä, ada lima langkah utama yang harus diambil semua negara untuk mencapai emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan. ”

Pertama, meningkatkan kapasitas energi terbarukan. Kedua, menambah pembangkit listrik bermesin fleksibel dan penyimpanan energi untuk menyeimbangkan intermiten energi terbarukan. 

Ketiga, secara bertahap menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak fleksibel. Keempat, mengakses bahan bakar berkelanjutan dan mengubah pembangkit listrik yang tersisa agar dapat beroperasi dengan bahan bakar tersebut. 

Kelima, membangun sistem ketenagalistrikan berdasarkan 100% energi terbarukan, penyimpanan, dan pembangkit listrik fleksibel yang didukung oleh bahan bakar berkelanjutan.

Kari menekankan bahwa fleksibilitas sistem tenaga listrik adalah kunci untuk mengatasi variabilitas keluaran tenaga angin dan matahari dalam jangka waktu tertentu, mulai dari hitungan detik hingga perubahan musim. Pembangkit listrik berbasis mesin yang fleksibel, seperti mesin pembakaran internal (ICE), memainkan peran penting karena mampu melakukan start-stop, part-loading, dan load-following dengan cepat. “Kapasitas ICE Indonesia sebesar 5 GW telah ditetapkan dan siap untuk mendukung tujuan dekarbonisasi negara ini.”

Dekarbonisasi dapat dilakukan dengan teknologi saat ini. Walaupun dibutuhkan tambahan pembangkit listrik bertenaga mesin, pabrik ICE Wärtsilä saat ini yang berkapasitas 5 GW menawarkan kekuatan penyeimbang yang penting untuk memungkinkan Indonesia mengintegrasikan lebih banyak sumber energi terbarukan, memangkas biaya, dan emisi CO2.

“Mesinnya akan mendorong transisi energi dengan fleksibilitas dan pengoperasian yang tidak ada duanya. Pembangkit listrik mesin dapat beralih dari start-up hingga beban penuh hanya dalam dua menit tanpa waktu aktif dan waktu henti minimum. Mulai dan berhenti tanpa batas tidak berdampak pada pemeliharaan. Teknologi berkinerja tinggi menawarkan efisiensi energi sederhana tertinggi yang tersedia dibandingkan teknologi saat ini, 50% atau lebih.” jelas Kari.

Selain itu, pembangkit listrik bermesin akan beroperasi dengan bahan bakar berkelanjutan di masa depan untuk memungkinkan langkah terakhir menuju masa depan energi terbarukan 100%.

Jalan Indonesia Menuju Nol Emisi: Sistem Hibrid yang Stabilitas dan Efisiensi

Febron Siregar, Sales Director Indonesia, Wärtsilä Energy menyatakan, “Peran gas berubah dari baseload menjadi penyeimbang, dan Indonesia bersiap untuk mencapai emisi nol bersih. Bersama dengan para ahli di bidangnya, kami mengeksplorasi strategi terbaik untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam pembangkit listrik hibrida, dan mendiskusikan kompatibilitas teknis dan tantangan peraturan. Kami juga menyelidiki peran penyimpanan energi dan pembangkit listrik virtual dalam memaksimalkan efisiensi.”

Febron menjelaskan, energi terbarukan yang dipadukan dengan pembangkit listrik bermesin fleksibel memungkinkan terciptanya listrik yang stabil. Untuk aplikasi beban dasar, penggunaan solusi energi dan tenaga surya yang berdiri sendiri akan mengakibatkan kebutuhan untuk memasang kapasitas kedua teknologi secara berlebihan dan mengakibatkan kelebihan pembangkitan tenaga surya.

Dengan diperbolehkannya teknologi gas fleksibel, seperti pembangkit listrik mesin, untuk menghasilkan pembangkitan bila diperlukan secara signifikan akan mengurangi biaya listrik yang diratakan karena penggantian biaya investasi dengan biaya bahan bakar. Terkait energi terbarukan dan penyimpanan saja, terdapat risiko terjadinya ‘permintaan yang tidak terpenuhi’ pada dini hari atau larut malam, serta dampak musiman yang kuat.

Indonesia telah memasang mesin pembakaran internal sekitar 5 GW yang dapat beroperasi secara fleksibel untuk mendukung energi terbarukan dan memberikan stabilitas dan keandalan yang dibutuhkan setiap hari dan musiman. 

Manfaat sistem hybrid (menyeimbangkan mesin pembangkit listrik dan solar PV) adalah

mengurangi biaya pembangkitan, menyediakan ketersediaan & keandalan sistem yang lebih tinggi, dan menurunkan emisi. “Hibrida meningkatkan keandalan dan keterjangkauan sekaligus memastikan keberlanjutan,” Febron menyimpulkan. 

Pada sesi terakhir, Irwan Rahdian, Business Development Manager for Service Agreement dan Project Australasia di Wärtsilä Energy, memaparkan tentang layanan siklus hidup, yang bertujuan untuk memaksimalkan keandalan dan efisiensi pembangkit listrik hibrida sepanjang siklus hidupnya, baik untuk generasi saat ini dan masa depan.

“Dekarbonisasi adalah sebuah perjalanan. Di Wärtsilä, kami memiliki layanan pusat keahlian dengan teknologi canggih untuk membantu mempercepat proses dekarbonisasi menuju target emisi nol bersih. Kami pun telah meluncurkan pembangkit listrik berbahan bakar hidrogen skala besar pertama di dunia untuk menjawab kebutuhan dekarbonisasi sektor energi. Beralih dari bahan bakar fosil ke bahan bakar berkelanjutan, seperti hidrogen, akan menjadi langkah terakhir dalam mencapai emisi nol bersih.” tutup Kari.

 

TAGS
  1. Wärtsilä
Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
2 jam yang lalu
Ramai-ramai Beli Emas: Blibli Ajak Pelanggan #IngatVOMO, Bukan FOMO
Bertepatan dengan peringatan Hari Konsumen Nasional dan tren investasi emas yang melonjak, Blibli tekankan pentingnya pendekatan teknologi dan edukasi keamanan belanja lewat panduan hindari tipu-tipu #IngatVOMO.
 
Nasional
10 jam yang lalu
Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem
Bank DKI mengajak publik untuk sama-sama menghormati proses hukum dan menunggu pemeriksaan forensik digital yang tengah berlangsung di Bareskrim Polri terkait pemulihan sistem
 
Nasional
20/04/2025 10:26 WIB
Pasar Elektronik Bandung Masih Bergairah, Log In Megastore Siap Ekspansi Buka Tiga Gerai Baru
Optimisme terhadap pertumbuhan pasar elektronik dan peralatan rumah tangga di Bandung Raya masih tinggi. Log In Megastore, sebagai toko elektronik terbesar di Jawa Barat, merespons tren positif ini dengan rencana ekspansi besar
 
Nasional
18/04/2025 18:31 WIB
Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar
Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) milik Bank DKI.
 
Nasional
18/04/2025 13:34 WIB
Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I 2025 kepada penerima baru sebanyak 43.502 siswa
 
Nasional
18/04/2025 13:13 WIB
Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Bahwa Dana Nasabah Bank DKI Aman, dan Himbau Tidak Kosongkan Rekening
Menanggapi gangguan layanan yang terjadi akibat pemulihan sistem yang sedang dilakukan oleh Bank DKI, sejumlah tokoh yang terdiri atas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan DPRD DKI Jakarta,
 
Nasional
18/04/2025 12:56 WIB
Bandung Catat Lonjakan Pengguna Commuter Line Selama Angkutan Lebaran 2025
Masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, telah berakhir dengan capaian menggembirakan, khususnya di wilayah Kota Bandung.
Telkomsel