ECONOMIC ZONE - Pendiri Lembaga Survei, LSI Denny JA akhirnya merilis sebuah buku terbarunya. Karya itu bertajuk "Dengan Science, Memenangkan Pilpres 2024, Transkripsi 100 Video Ekspresi Data Denny JA".
“Betapa berbedanya pandangan sebagian kalangan terpelajar dengan mayoritas pemilih di pilpres 2024. Kalangan terpelajar di media, civil society, guru besar kampus mengeritik Jokowi, Gibran dan Prabowo keras sekali, mulai bulan November 2023- lFebuari 2024," katanya.
Aneka paradoks ini termasuk yang dibahas dalam buku Denny JA. Buku itu diresmikan Senin (1/7/2024).
Berbagai paradoks lainnya juga dianalisis di buku itu. Bulan Agustus 2023, LSI Denny JA mengumumkan lewat publikasi persnya.
Prabowo, kata dia, jika berpasangan dengan Gibran, akan mengalahkan Ganjar. Dengan pasangannya dan Anies dengan pasangannya.
"Inilah survei pertama, dengan riset dan data mengumumkan Prabowo mungkin menang jika berpasangan dengan Gibran. Seketika, publikasi LSI Denny JA ini membingungkan banyak orang," ujarnya.
Prabowo setelah dipasangkan secara resmi dengan Gibran justru melompat tinggi sekali. Sebelum itu, antara Ganjar dan Prabowo, elektabilitas mereka saling mengalahkan.
"Tapi ketika Gibran dikritik luas, Denny JA justru mengumumkan pasangan Gibran dengan Prabowo justru melesat. Ini meninggalkan pasangan Ganjar dengan Mahfud di atas 10 persen," katanya.
Bulan Desember 2024, kritik kepada Jokowi, dan Gibran mengeras di kampus. Denny JA malah mengumumkan kemungkinan Prabowo- Gibran menang satu putaran saja.
"Lalu datanglah era pemilihan tanggal 14 Februari 2024, jam 11.30 siang, TPS belum ditutup. Para pemilih masih mencoblos terutama di wilayah Indonesia bagian Barat," kata dia.
Sekitar pukul tiga sore, tanggal 14 Februari 2024, Denny JA resmi mengumumkan kemenangan Prabowo-Gibran. Dan angkanya disebutkan pula di sana, kemenangannya itu sekitar 58 persen.
KPU kemudian mengumumkan hasil secara resmi 5 minggu setelah quick count. 5 minggu setelah hari pemilihan pilpres, 5 minggu setelah tanggal 14 Februari 2024.
Ternyata selisih antara hasil KPU dengan quick count LSI Denny JA itu hanya 0,07 persen saja. Jauh lebih kecil, dan selisih paling kecil, dibandingkan quick count yang dibuat oleh aneka lembaga lain.
Ternyata data-data Denny JA katakan sebelumnya itu, yang sempat sangat diragukan. Bahkan dituduh pembohongan publik, terbukti benar, sesuai dengan hasil KPU.
Denny JA, yang banyak dikecam sebelumnya, bahkan mendapatkan dua penghargaan. Pertama dari LEPRID: The Legend Award kepada Denny JA.
Ia ikut memenangkan pilpres 5 kali berturut-turut. Sejak pertama kali pilpres langsung di tahun 2004, 2009, 2014, 2019 dan 2025.
Tak lama kemudian, MURI juga, melalui pendiri Jaya Suprana, menganugrahkan Denny JA. Satu rekor Muri sebagai konsultan politik pertama yang memenangkan 5 kali pilpres berturut-turut di dunia.
Denny JA pun mengatakan mustahil ia bisa memberikan data yang sangat akurat 5 minggu sebelum hasil KPU. Mustahil pula, ia bisa ikut memenangkan 5 kali pilpres berturut-turut.
"Itu semua mustahil ia bisa kerjakan tanpa kekuatan sains yang ia gunakan. Ada ilmu pengetahuan yang sudah teruji berkali- kali dibalik pemilu presiden," ucapnya.
Denny menegaskan hadir sains di balik semua prediksinya, di balik semua konsultasi politiknya. Sejak ia berkiprah di pilpres 2004, dua puluh tahun lalu.
Itu pula yang kemudian menjadi judul buku baru yang ia terbitkan. Ketika pilpres berlangsung, sejak bulan Mei 2023 hingga Maret 2024, hampir setiap hari Denny JA membuat video Ekspresi Data.
Dalam video itu, ia mereview, ia memberikan satu analisis dan juga prediksi mengenai aneka peristiwa pilpres 2024. Acapkali data dan analisis yang ia paparkan berbeda dengan common sense sebagian kaum terpelajar.
Komentar